Pengertian Interaksi Sosial
Dalam Ramus Besar Bahasa Indonesia, interaksi didefinisikan sebagai hal saling melakukan aksi, berhubungan, atau saling mempengaruhi. Dengan demikian, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok. Sementara itu, Gillin mengartikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, individu dan kelompok, atau antarkelompok.
Di dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan interaksi, baik formal atau tidak formal, langsung atau tidak langsung. Beberapa contoh interaksi sosial adalah kerja sama antara anggota tim sepak bola dalam sebuah pertandingan (hubungan kerja sama), debat antara para calon presiden dalam memperebutkan kursi presiden (hubungan konflik), perbincangan atau diskusi antara kepala bagian dan bawahan di sebuah kantor (hubungan formal), tawar menawar antara pembeli dan penjual di pasar (hubungan informal).
Dari uraian di atas, terlihat bahwa dalam interaksi sosial terjadi hubungan timbal balik yang melibatkan aspek sosial dan kemanusiaan kedua belah pihak, seperti emosi, fisik, kepentingan. Di dalam interaksi, salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan pihak lain memberikan respons atau reaksi. Hal ini berbeda dengan hubungan manusia dengan benda mati. Contohnya, ketika seorang ibu sedang mendongeng kepada anaknya. Anak yang mendengarkan kemudian membayangkan isi dongeng yang dituturkan dan terkadang mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Hal ini berbeda dengan kegiatan membanting gelas ketika kita marah. Gelas yang dibanting tidak akan merasakan apa pun, gelas tidak akan marah, atau membalas perbuatan kita. Pada saat.itu tidak terjadi interaksi sosial karena gelas tidak memberikan reaksi apa pun kepada kita. Contoh lain, di dalam sebuah ruangan, ada beberapa orang. Salah seorang memukul kursi, namun yang lain sibuk dengan urusannya masing-masing. Di dalam ruangan tersebut tidak terjadi interaksi sosial karena tidak ada reaksi terhadap aksi pemukulan kursi itu. Dengan demikian, menurut Charles P. Loomis. sebuah hubungan bisa disebut interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri berikut.
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
2. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol atau lambang.
3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1. Kontak Sosial
Kata “kontak” (Inggris: “contact’) berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
1. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
2. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Misalnya, seorang gadis dikirimi sekotak cokelat tanpa nama pengirim. Gadis itu menerimanya dengan suka cita. Tapi ia bertanya-tanya, siapa yang mengirimkannya, apa maksudnya, apakah sekotak cokelat itu simbol cinta kasih atau hanya sekadar simbol persahabatan? Pertanyaan-pertanyaan itu merupakan reaksi dan tafsiran si gadis terhadap si pemberi cokelat.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi. Kelima unsur tersebut adalah sebagai berikut.
1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
2. Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
3. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
4. Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
5. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
1. Encoding. Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
2. Penyampaian. Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.
3. Decoding. Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar